TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Takdir {6}



Takdir {6}

0Chen Liao Xuan tampak sedang sibuk dengan beberapa pekerjaan yang diberikan oleh ayahnya. Dia sama sekali tak menyangka jika semua ini akan terjadi, bagaimana tidak, bahkan seolah itu adalah pekerjaan yang sudah satu purnama tidak dia kerjaan sama sekali. Chen Liao Xuan tampak menguap berkali-kali, dia bertopang dagu sambil membawa beberapa surat yang ada di tangannya, beberapa hal lainnya juga yang membuat Chen Liao Xuan agaknya semakin bosan setengah mati. Bagaimana tidak, dia mengingat ini adalah hal yang penting. Tapi dia tak menganggap ini adalah hal yang penting.     
0

Lagi, Chen Liao Xuan tampak mengehela napas panjang, dia agaknya cukup merasa badannya tidak enak sama sekali kali ini. namun dia harus melakukan suatu hal yang banyak ini. lagi, Chen Liao Xuan tampak menghela napas panjang. Dia benar-benar tak menyangka jika hal ini akan terjadi. untuk kemudian dia melirik Li Qian Long yang tampak memandangnya dengan tatapan jenaka itu.     

"Bagaimana Putra Mahkota, apakah semuanya sudah beres?" tanya Li Qian Long. Chen Liao Xuan tampak menghela napas panjang, kemudian dia menyodorkan bertumpuk gulungan kertas itu kepada Li Qian Long.     

"Kau bisa lihat sendiri betapa banyak pekerjaan yang harus aku lakukan, sepertinya aku akan merasa telah berubah menjadi Raja setelah ini. ternyata pekerjaan Raja tidak hanya sekadar duduk dan menyuruh, tetapi juga sebanyak ini. bukankah menjadi Raja adalah sesuatu yang menyebalkan."     

"Lantas setelah semua hal yang menyebalkan itu, Putra Mahkota enggan untuk melakukannya?" tanya Li Qian Long. Chen Liao Xuan tampak berpikir keras untuk mengambil sebuah keputusan itu, kemudian dia menarik sebelah alisnya memandang Li Qian Long. "Menjadi Raja adalah hal yang sangat menyenangkan. Kita tinggal memerintah, kita tinggal menyuruh, kita berkuasa dan lain sebagainya. itulah enaknya menjadi Raja, lantas bagaimana bisa Putra Mahkota enggan melakukannya?"     

"Karena aku tidak mau seperti itu. aku tidak ingin melakukan banyak hal, aku hanya ingin menjadi diriku sendiri. Aku hanya ingin hidup bebas tanpa terikat, tapi aku tidak akan bisa melakukannya kan. ya, aku tidak akan bisa melupakannya jadi lupakan saja," kata Chen Liao Xuan lagi. Dia kemudian melanjutkan pekerjaannya, membaca beberapa isi di dalam gulungan kertas itu kemudian memberinya stempel kerajaan. "Aku bingung, bagaimana bisa Pangeran Xie begitu menginginkan pekerjaan seperti ini, apakah dia tidak tahu kalau menjadi Raja adalah hal yang menyebalkan?"     

"Karena yang dia butuhkan adalah kekuasaan, dia tidak peduli mau bagaimana alam raya nanti. Selama dia memiliki kekuasaan itu, dia akan menata alam raya sesuai dengan keinginannya tak peduli dengan apa pun itu."     

Li Qian Long duduk di depan Chen Liao Xuan untuk kemudian dia mengambil salah satu gulungan yang ada di samping Chen Liao Xuan.     

"Surat-surat penting kerajaan yang harusnya Yang Mulia Raja sendiri yang melakukannya, dan Yang Mulia Raja mempercayakannya kepadamu. Bukankah hal ini sangat luar biasa, terbukti bagaimana Yang Mulia Raja begitu mempercayakan masalah istana kepadamu, Putra Mahkota?"     

"Kau hanya membual, bahkan nanti setelah lahir anakku akan kusuruh untuk melakukan ini. apakah kau puas dengan jawabanku ini?"     

Mendengar hal itu, Li Qian Long kembali tersenyum, dia sama sekali tak menyangka jika Chen Liao Xuan memiliki selera humor yang cukup besar, selera humor yang bahkan membuat dia ingin tertawa karenanya. Kemudian, Li Qian Long pun menganggukkan kepalanya, dan mengikat kedua tangannya di belakang punggung.     

"Putra Mahkota, kenapa kau memilih untuk bekerja di hari yang seperti ini?" tanya Li Qian Long lagi. Kemudian Chen Liao Xuan memandang Li Qian Long dengan mimik wajah jenakanya.     

"Kenapa memang? aku suka bekerja seperti ini di hari yang menyenangkan ini. bukankah semua yang ada di sini terlalu berlenbihan? Setiap kali aku berada di pemakaman Anqier mereka menangis meratapi nasibku dan mengakibatkan hampir setiap hari hujan di bumi bahkan hampir banjir. Aku tidak mau kalau sampai makhluk bumi punah karenaku. Karena kalian harus menangis setiap waktu, bukankah hal itu sangat memnganggu? Apa aku tidak boleh datang ke pemakaman kekasihku sendiri?" ucap Chen Liao Xuan.     

Li Qian Long memandang Chen Liao Xuan dengan tatapan sendunya kemudian dia menghela napas panjang.     

"Sebenarnya bukan seperti itu, Putra Mahkota. Hanya saja mereka sangat menyayangimu begitulah mereka berlaku karena seolah merasakan apa yang Yang Mulia Rasakan. Aku malah merasa jika mereka itu benar-benar sosok yang sangat solid dalam menyayangi Putra Mahkota,"     

"Hoho! Aku benar-benar tersanjung untuk itu, dan terimakasih atas sikap solid kalian. Ketahuilah hal yang paling menyenangkan adalah melihat kalian tidak peduli denganku."     

"Tapi itu semua pasti tidak mungkin,"     

Chen Liao Xuan mendengus, dia langsung diam sambil kembali sibuk dengan pekerjaannya, ayahnya pun kini datang duduk di singgasananya dan melakukan pertemuan dengan beberapa Dewa bahkan beberapa tamu dari kerajaan lain.     

Chen Liao Xuan tak pernah menggubris itu, bahkan dia tak berniat untuk sekadar menyapa atau apa pun itu, yang dia lakukan sibuk dengan pekerjaannya membuat ayahnya tampak sangat bahagia.     

Sementara itu, para tamu ayahnya yang memang sengaja diundang di sana pun melirik Chen Liao Xuan. Bagaimana tidak, sosok rupawan itu benar-benar tampak sangat gagah ketika sedang begitu serius dalam pekerjaannya.     

"Dia adalah…."     

"Putra Mahkota Kerajaan Langit, dia baru saja kembali dari perjalanannya yang panjang. Sehingga sekarang baru muncul dan tampak di istana langit. dan mengerjakan pekerjaan yang selama ini telah dia tinggal," jelas Raja Langit.     

Tamunya tampak mengangguk paham kemudian dia kembali memandang Chen Liao Xuan dengan wajah takjubnya. Dia pun membayangkan bagaimana bila Chen Liao Xuan menikahi anaknya, itu adalah hal yang sangat menyenangkan pastinya.     

"Putra Mahkota benar-benar sangat rupawan, Yang Mulia. Wajahnya tiada tandingannya sama sekali. dan dia benar-benar sangat patuh dan serius dalam masalah pekerjaan, hamba jadi benar-benar iri melihat Yang Mulia bisa memiliki sosok putra seperti putra Mahkota. Apakah Putra Mahkota telah menikah?" tanya tamu itu lagi. Raja Langit tampak tersenyum kemudian dia memandang putranya yang tampak berdebat dengan Li Qian Long itu.     

"Dia masih belum menikah, Raja Zhao. Namun telah ada seorang gadis kecil yang dia tunggu kelahirannya, sebagai reinkarnasi dari kekasihnya terdahulu yang meninggal karena sebuah pengorbanan untuknya. Jadi sekarang dia hanya bis amenunggu sampai saat itu datang menyapanya. Dan aku akan selalu mendukung keputusannya itu. apa pun, sebagai seorang Ayah bukankah mendukung putranya adalah hal yang terbaik yang bisa kita lakukan? aku berusaha untuk melakukan itu mulai dari sekarang," Raja Langit kembali tersenyum kemudian dia kembali memandang putranya. Tidak ada hal yang lebih menyenangkan selain melihat putranya bahagia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.